SAAT MXGP2 BABEL ZAHRA LIA SELALU BELAJAR utk PERFORM
SAAT MXGP2 BABEL ZAHRA LIA SELALU BELAJAR utk PERFORM
Kebutuhan Anak Usia Sekolah Dasar
Istilah kebutuhan lebih sering digunakan untuk mengacu pada keadaanfisiologis seseorang yang tidak mempunyai suatu jaringan tertentu.
Sehingga disini kata kebutuhan tersebut menunjukkan adanya suatu
kekuatan yang bersifat memotivasi yang mendorong terbentuknya suatu
ketegangan dalam diri makhluk hidup karena adanya kekurangan-kekurangan
tertentu.
Kebutuhan anak usia Sekolah Dasar/SD terbagi atas empat aspek antara lain :
1. Kebutuhan Jasmaniah
Sesuai dengan perkembangan fisik anak usia SD yang bersifat individual,
pada masa tumbuh kembang tersebut, kebutuhan anak bervariasi misalnya
seperti porsi makanan dan minuman meningkat. Karena perkembangan tubuh
dan juga kognitifnya, anak usia SD membutuhkan makanan yang bergizi
sehingga perkembangan fisik dan intelektualnya tidak terhambat.
Berkaitan dengan kebutuhan pemeliharaan dan pertahanan diri, anak
usia SD memasuki tahapan perkembangan moral dan sosial yang
memperhatikan pemuasan keinginan dan kebutuhannya sendiri tanpa
mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Oleh karena itu guru perlu
memberikan kesadaran kepada siswa, bahwa dia dapat menghindari hukuman
dengan memohon maaf dengan cara yang baik agar tidak terkena sanksi.
Pada usia SD, anak sudah mulai merasakan adanya kebutuhan untuk
melindungi diri dari bahaya baik dengan secara fisik maupun psikis dari
orang lain. Guru juga perlu memberikan stimulus-stimulus yang dapat
menyadarkan siswa bahwa disiplin dan aturan belajar yang disepakati dan
dikompromikan adalah perlu. Sehingga siswa tidak salah mengartikan
dengan perilaku yang suka-suka sendiri dalam pemenuhan rasa aman
tersebut.
Berusaha belajar bersikap sesuai dengan cara yang mendatangkan pujian
yang akan ditafsirkan sebagai tanda sayang dan penerimaan. Hal ini
penting bagi anak agar tumbuh dan berkembang secara positif.
Mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dari dirinya, jika disipilin tersebut sesuai dengan perkembangan dirinya.
Membantu anak mengembangkan hati nuraninya, dan mengasah intuisi
dalam dirinya, sehingga dia dapat mengambil keputusan secara bertanggung
jawab dan juga dapat mengendalikan tingkah laku.
2. Kebutuhan akan kasih sayang
Pada tahap perkembangan sosial anak usia SD terutama yang duduk di kelas
tinggi SD, sudah ingin memiliki teman-teman tetap. Perkembangan
tersebut juga sejalan dengan kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi
teman. Tidak hanya rasa kasih sayang kepada teman saja, tetapi juga
sudah ada kebutuhan untuk memberikan rasa cinta terhadap suatu benda.
Misalnya anak usia SD sudah suka mengoleksi sesuatu yang merupakan
kesenangannya bisa berupa perangko, komik, kartu dan sebagainya dan
koleksi tersebut dirawat dengan hati-hati serta rasa sayang. Oleh karena
itu, guru perlu peka untuk mengarahkan anak-anak agar rasa kasih sayang
yang sudah muncul dapat terpelihara dan menjadikan anak-anak bersikap
penuh kasih terhadap sesuatu seperti menunjukkan minat siswa yang sudah
dipunyainya, memupuk serta memelihara minat atau hobi para siswa.
Pada anak-anak yang duduk di kelas tinggi di SD yang memasuki masa
bersosialisasi dan meninggalkan keakuannya, dapat menerima suatu
otoritas orang tua dan guru sebagai sesuatu yang wajar. Sehingga
anak-anak tersebut juga membutuhkan perlakuan yang obyektif dari orang
tua dan guru pemegang otoritas. Pada masa ini, anak-anak sangat
sensitive dan mudah menganalisis sikap pilih kasih dan proposional dalam
memutuskan suatu tindakan.
3. Kebutuhan untuk memiliki
Pada masa usia di kelas-kelas rendah SD, anak-anak sudah mulai
meninggalkan dirinya sebagai pusat perhatian. Namun demikian anak-anak
di kelas rendah di SD masih suka memuji diri sendiri, dan
membanding-bandingkan dirinya dengan teman. Sehingga kebutuhan untuk
memiliki dan dimiliki masih dominan. Artinya segala sesuatu baik
teman-teman di sekolah maupun guru dipandang sebagai punya dirinya
sendiri sehingga kadang-kadang anak usia ini suka meremehkan atau
mengacuhkan pendapat teman atau guru. Seperti ada kebutuhan-kebutuhan
yang lainnya, kebutuhan untuk memiliki pada setiap anak akan berbeda
tergantung dari perkembangannya. Sedangkan ke butuhan untuk dimiliki
adalah berhubungan dengan mulainya masa membentuk gang atau kelompok
bermain. Anak-anak ini akan cenderung mengikuti aturan dari kelompok
bermain dari kelompok bermainnya dan juga menggantungkan dirinya kepada
kelompok tersebut. Kebutuhan untuk memiliki ini tidak terbatas pada
kepemilikan teman saja, tetapi juga pada benda-benda miliknya dan milik
teman sekelompoknya. Dia akan menjaga dengan sepenuh hati benda-benda
yang menjadi kebanggaanya atau teman gang nya.
Dalam pemenuhan kebutuhan untuk memiliki, guru perlu memberikan
dorongan kearah yang positif tentang bagaimana membentuk kelompok yang
dapat bermanfaat misalnya dalam kegiatan pramuka. Guru juga harus
memberikan orientasi kepada anak-anak di usia ini, agar tidak begitu
saja melakukan berbagai hal yang kadang-kadang berbahaya dan negative,
hanya karena disuruh oleh teman kelompoknya.
4. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini mulai terasa dominan pada anak-anak usia kelas tinggi SD.
Pada usia tersebut, anak-anak mulai ingin merealisasikan potensi-potensi
yang dimilikinya, sehingga anak berusaha memenuhi kebutuhan tersebut
dengan sikap persaingan, atau berusaha mewujudkan keinginannnya yang
biasanya terdengar sangat tinggi dan muluk seperti ingin menjadi
pembalap, astronot dan sebagainya.
Salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri
adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement. Karena anak-anak
SD kelas tinggi sudah timbul keinginan untuk menjadi yang terhebat,
maka mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi. Semua
sikap dan tindakan anak-anak tersebut juga dalam rangka pemenuhan
kebutuhan untuk diakui. Disinilah guru berfungsi untuk memotivasi sikap
kompetisi pada anak-anak menjadi kompetisi yang sehat dan terarah.
Dari keempat aspek kebutuhan tersebut, dapat disimpulkan bahwa semua
kebutuhan di atas bisa saling mengisi dan berbeda satu dengan yang lain
terhadap setiap masing-masing anak dan sejalan dengan perbedaan
perkembangan mereka. Peran guru dalam memenuhi kebutuhan anak adalah
dengan memberikan dan meningkatkan motivasi kepada siswanya agar sikap
mereka berkembang positif dalam memenuhi kebutuhan seperti di atas.
ZAHRA LIA
#RatuJanganNyontek
#AnakPulauTimah
Oleh :
NURUL LH
GTT SDN. Malasan Wetan II – Kec. Tegalsiwalan
Komentar
Posting Komentar